Yogyakarta - Pimpinan
Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Yogyakarta menerima rombongan kunjungan
silaturahmi dari Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) pada Senin malam (17/6). Acara bertajuk Syawalan dan menerima
kunjungan silaturahmi dari PWPM DIY ini digelar di SD Muhammadiyah Kleco,
Kotagede.
Ketua PDPM Kota Yogyakarta
Sholahuddin Zuhri mengapresiasi upaya komunikasi PWPM kepada PDPM-PDPM di DIY.
Komunikasi ini diharapkan dapat menata organisasi ke arah yang lebih baik.
"kunjungan kakanda kita senior wilayah dalam rangka untuk
mendinamisisasikan gerakan pemuda muhammadiyah. Semoga hijrah kita tidak hanya
jasad kita, namun pergerakan kita perlu kita hijrahi untuk jauh lebih baik
menuju tatanan yang lebih baik." Katanya.
Sedangkan dari PWPM DIY yang
disampaikan oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi Romandika Cahyo Nugroho,
Kunsiroh ini sebagai ajang menjalin silaturahmi dan komunikasi antara PWPM
dengan PDPM-PDPM di DIY. PWPM juga mengapresiasi PDPM Kota Yogyakarta yang
paling awal menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) diantara PDPM di DIY yang
lain. "intinya kita saling ngaruhke, saling menyapa. kita mengapresiasi
kepada PDPM Kota Yogyakarta yang pertama kali melaksanakan Musyawarah
Daerah." ujar Romandika.
Romandika juga berharap
Pimpinan Pemuda Muhammadiyah disetiap tingkatan tertib organisasi.
"Setelah terselenggaranya Muktamar, Musywil dan Musyda, kami berharap PDPM
segera mendorong cabang-cabangnya untuk melaksanakan Musycab. karena kaitannya
dengan tertib organisasi." harap Romandika.
Ketua Pimpinan Daerah
Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta Akhid Widi Rahmanto berpesan agar kunsiroh
bisa dimanfaatkan untuk konsolidasi. "Forum seperti ini lebih pas untuk
koordinasi. tadi ada 2 daerah yang belum musyda, monggo dirembuk disini."
pesannya.
Akhid Widi Rahmanto berharap
agar kehidupan ortom Pemuda Muhammadiyah lebih bergairah. PM adalah anak
"mbarep" Muhammadiyah yang nanti akan langsung masuk di Pimpinan
Muhammadiyah. Ia juga berpesan keberadaan ranting sangat penting, maka perlu
koordinasi dengan PCM atau PRM untuk menghidupkan ranting-ranting.
PM adalah sumber kader, baik
kader persyarikatan dan kader bangsa. Ia berharap agar kader PM juga
dipersiapkan sebagai kader bangsa. "saya termasuk orang yang tidak setuju
kalau PM harus steril dari politik. karena aturan sering kali membuat kita
terlemahkan. Jadi tim sukses saja harus mundur dari pimpinan. saya pribadi
lebih suka kalau yang punya syahwat politik dipersiapkan dan diwadahi agar
tidak liar." pungkasnya.
Dalam
kesempatan ini, PWPM membuka diskusi terkait kondisi dan permasalahan yang
dihadapi. Masalah yang menjadi fokus diskusi kali ini adalah permasalahan
kaderisasi. Pelaksanaan baitul arqom, kurikulum perkaderan masih dinilai belum
ideal dan terlaksana dengan baik. Selain itu, kualitas kader PM khususnya dalam
hal agama juga masih perlu dilakukan pembinaan dan peningkatan. (Muhammad Budi Setiawan)




