Yogyakarta (14/05) – Muhammadiyah kerahkan 60.000 relawan untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19 yang tersebar di seluruh penjuru negeri dalam satu komando Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC). Seluruh relawan Muhammadiyah bersatu mendukung dalam gerakan pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19 yang terdiri dari berbagai lini disampaikan oleh dr. Corona Rintawan, Sp.EM selaku Wakil Ketua Bidang Kerjasama dan Advokasi MCCC Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam konferensi pers Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) “Dukungan Relawan Organisasi Keagamaan dan Relawan Indonesia Bersatu” pada siang hari ini, (14/05).
Wakil Ketua Bidang Kerjasama dan Advokasi MCCC PP Muhammadiyah yang juga kerap dipanggil dengan sebutan “dr. Co” ini menyampaikan bahwa MCCC melakukan pengumpulan data keseluruhan relawan Muhammadiyah yang terjaring berjumlah sekitar 60.000 relawan.
“Data relawan baik itu petugas rumah sakit maupun relawan di luar rumah sakit sekitar 60.000 relawan. Semua lini relawan baik fokus di pencegahan ataupun penanganan,” sebutnya.
Baca Juga : MCCC PDM Sleman Bagikan 3000 Paket Bahan Pokok ke Guru dan Pegawai AUM
Relawan – relawan yang terjaring ini merupakan inisiatif dalam menggerakkan sumber daya yang dimiliki oleh Muhammadiyah, yaitu ratusan rumah sakit dan perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia untuk bersama dalam satuan tugas MCCC menangani pandemi Covid-19.
Dilaporkan bahwa rincian relawan Muhammadiyah di antaranya terdiri dari sektor medis dan non medis dari pimpinan pusat hingga pimpinan ranting. Berdasarkan data yang ada, sektor medis yang bergerak sekitar 2.396 dokter, 7.225 perawat, 1.333 bidan, 1.255 penunjang medis, 1.009 petugas farmasi, 700 gizi dan 6.482 umum di rumah sakit. Sedangkan pada sektor non medis diantaranya 30 psikolog, 62 staf psikososial, 32 staf logistik, 45 staf administrasi dan beberapa jajaran pimpinan pusat, wilayah, cabang hingga ranting di seluruh Indonesia.
Baca Juga : Buku Pak AR dan Jejak-jejak Bijaknya
dr. Corona menjelaskan bahwa sejak 6 Maret 2020 Muhammadiyah telah membentuk satuan tugas, yaitu MCCC untuk bergerak menangani penyebaran Covid-19 ini. Tentunya bersama dengan relawan Muhammadiyah yang terhimpun, beberapa gerakan telah dilaksanakan sejak lama melalui sosialasi dan instruksi. Dalam hal ini peran relawan Muhammadiyah adalah ikut membantu memasifkan apa yang diintruksikan oleh pimpinan seperti adanya himbauan social distancing, pemakaian masker, disinfeksi, edukasi promotif serta mengaktifkan rumah sakit sebagai rumah sakit rujukan Covid-19.
Lebih lanjut, melalui gerakan – gerakan yang telah dilakukan ini tercatat bahwa Muhammadiyah dan Aisyiyah telah menggelontorkan dana sekitar 130 miliar rupiah untuk mendukung program – program pencegahan Covid-19 dalam kegiatan edukasi promotif yang tidak termasuk dalam dana rumah sakit. Maka dapat digambarkan bahwa 130 miliar rupiah ini di luar biaya yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah.(*)
Budi Santoso, S.Psi.
Tim Media MCCC PP Muhammadiyah
Sumber : https://covid19.muhammadiyah.id
Wakil Ketua Bidang Kerjasama dan Advokasi MCCC PP Muhammadiyah yang juga kerap dipanggil dengan sebutan “dr. Co” ini menyampaikan bahwa MCCC melakukan pengumpulan data keseluruhan relawan Muhammadiyah yang terjaring berjumlah sekitar 60.000 relawan.
“Data relawan baik itu petugas rumah sakit maupun relawan di luar rumah sakit sekitar 60.000 relawan. Semua lini relawan baik fokus di pencegahan ataupun penanganan,” sebutnya.
Baca Juga : MCCC PDM Sleman Bagikan 3000 Paket Bahan Pokok ke Guru dan Pegawai AUM
Relawan – relawan yang terjaring ini merupakan inisiatif dalam menggerakkan sumber daya yang dimiliki oleh Muhammadiyah, yaitu ratusan rumah sakit dan perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia untuk bersama dalam satuan tugas MCCC menangani pandemi Covid-19.
Dilaporkan bahwa rincian relawan Muhammadiyah di antaranya terdiri dari sektor medis dan non medis dari pimpinan pusat hingga pimpinan ranting. Berdasarkan data yang ada, sektor medis yang bergerak sekitar 2.396 dokter, 7.225 perawat, 1.333 bidan, 1.255 penunjang medis, 1.009 petugas farmasi, 700 gizi dan 6.482 umum di rumah sakit. Sedangkan pada sektor non medis diantaranya 30 psikolog, 62 staf psikososial, 32 staf logistik, 45 staf administrasi dan beberapa jajaran pimpinan pusat, wilayah, cabang hingga ranting di seluruh Indonesia.
Baca Juga : Buku Pak AR dan Jejak-jejak Bijaknya
dr. Corona menjelaskan bahwa sejak 6 Maret 2020 Muhammadiyah telah membentuk satuan tugas, yaitu MCCC untuk bergerak menangani penyebaran Covid-19 ini. Tentunya bersama dengan relawan Muhammadiyah yang terhimpun, beberapa gerakan telah dilaksanakan sejak lama melalui sosialasi dan instruksi. Dalam hal ini peran relawan Muhammadiyah adalah ikut membantu memasifkan apa yang diintruksikan oleh pimpinan seperti adanya himbauan social distancing, pemakaian masker, disinfeksi, edukasi promotif serta mengaktifkan rumah sakit sebagai rumah sakit rujukan Covid-19.
Lebih lanjut, melalui gerakan – gerakan yang telah dilakukan ini tercatat bahwa Muhammadiyah dan Aisyiyah telah menggelontorkan dana sekitar 130 miliar rupiah untuk mendukung program – program pencegahan Covid-19 dalam kegiatan edukasi promotif yang tidak termasuk dalam dana rumah sakit. Maka dapat digambarkan bahwa 130 miliar rupiah ini di luar biaya yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah.(*)
Budi Santoso, S.Psi.
Tim Media MCCC PP Muhammadiyah
Sumber : https://covid19.muhammadiyah.id