Program Studi
Administrasi Publik Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora (Feishum)
mengadakan seminar dengan mengusung tema Sistem Informasi Desa (SID) di lantai
4 hall Baroroh Barried, Rabu (22/5).
| Seminar di Unisa, Tingkatkan Pembangunan Desa dengan Sistem Informasi Desa |
Berkembang pesatnya
kemajuan teknologi di Indonesia yang menyasar banyak bidang membuat masyarakat
mau tidak mau berusaha mengikuti agar tidak tertinggal. Sekali pun tinggal di
desa, mengikuti perkembangan teknologi bukanlah hal yang aneh. Mengingat sekarang
ini Indonesia sudah memasuki era revolusi industri 4.0. Salah satu hal yang
ikut terdampak teknologi adalah Sistem Informasi Desa.
Seminar bertajuk
Sistem Informasi Desa (upaya meningkatkan kualitas pembangunan di desa) ini
menghadirkan dua narasumber Budi Hermanto selaku pakar Sistem Informasi Desa,
dan Nurbianto Kepala Desa Kalibening, Kabupaten Magelang.
Dr. Tri Hastuti Nur
Rochimah, M.Si Dekan Feishum Unisa dalam sambutanya mengungkapkan, sangat
disayangkan jika masyarakat tidak mengikuti perkembangan zaman. Desa pun
dituntut untuk merespon perkembangan teknologi yang kini semakin luar biasa,
salah satunya adalah dengan SID. Sistem ini akan membuat banyak pihak
mengetahui berbagai informasi terbaru soal desa tempatnya tinggal.
“Kalau dulu data
disimpan di berlembar-lembar dokumen, sekarang bisa disimpan dalam software,
bahkan bisa diakses banyak orang,” kata Tri.
Selain itu,
desentralisasi desa yang kini diterapkan membuat setiap Desa memiliki otonomi
untuk menerbitakan Peraturan Desa (Perdes). Ke depan, ia mengungkapkan perdes
tak hanya mengatur soal APBD saja, namun juga merambah ke pariwisata,
pemberdayaan perempuan, isu gizi dan kesehatan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Tim Basket Unisa Juara Farmasi Cup 2018
Sayangnya, masih
banyak warga yang berpikir bahwa SID adalah sebuah website. Padahal, SID
merupakan sebuah sistem pelayanan informasi dari pemerintah desa pada
masyarakat untuk membangun desa menjadi lebih baik.
“SID sendiri nantinya akan menjadi alat bantu
bagi masyarakat dan pemerintah desa untuk meningkatkan pembangunan di desa,”
kata Budi Hermanto.
Ia pun memberikan contoh, jika ada warga yang
tergolong pra-sejahtera, maka dari SID bisa diketahui siapa saja yang termasuk
dalam golongan pra-sejahtera. Selain itu, SID juga akan membantu pemerintah
desa untuk menentukan program-program pembangunan.
Nurbianto, Kepala
Desa Kalibening, Magelang, mengungkapkan SID juga akan membantu Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengetahui rumah warga mana saja yang
perlu dibantu pembangunannya. Selain itu dengan SID, pembangunan desa akan lebih
terintegrasi dan terarah.
Tak hanya pemerintah
desa saja yang mulai mengikuti perkembangan teknologi, di bidang pendidikan pun
juga demikian. Perguruan Tinggi tentu akan tertinggal jika tidak mengikuti
perkembangan teknologi. Hal ini pun dilakukan oleh UNISA dalam sistem
pembelajaran.
Salah satunya adalah
sistem presensi mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang menggunakan
barcode dari smartphone mahasiswa. Selain itu, UNISA juga menggunakan media
belajar berupa e-learning.
Sumber: unisayogya.ac.id

