Muktamar Aisyiyah ke-48
rencana akan digelar pada 10-14 Dzulqo’dah 1441 H / 1-5 Juli 2020 M di
Surakarta. Berikut makna dan filosofi dari logo yang telah disoftlaunchingkan.
Batik
Truntum
Batik ini diciptakan Kanjeng Ratu Kencana, yakni
Permaisuri dari Sunan Paku Buwana III yang menjadi salah satu dari tujuh motif
Batik Solo yang paling memukau dunia. Secara etimologi, truntum itu sendiri
berasal dari isitlah teruntum–tuntum (bahasa Jawa) artinya tumbuh lagi.
Taruntum memiliki arti senantiasa bersemi dan semarak lagi. Batik truntum
memiliki pola yang halus dan sederhana. Bermotif seperti taburan bunga-bunga
abstrak kecil, atau menyerupai kuntum bunga melati. Terkadang berbentuk seperti
bintang yang bertaburan di langit. Biasanya batik jenis truntum ini dipakai
oleh pengantin perempuan dalam acara midodareni, dipakai juga pada acara
panggih.
Motif Batik Truntum sering dimaknai sebagai kasih sayang,
penuntun atau bisa juga dimaknai sebagai panutan seperti gerakan dakwah
Aisyiyah yang melintas zaman, yang telah melahirkan perempuan berkemajuan yang
mencerahkan peradaban bangsa.
Bengawan Solo
Bengawan Solo adalah sungai kebanggan masyarakat
Surakarta, kota tempat dimana Muktamar Aisyiyah akan digelar. Sifat air yang
selalu mengalir ke tempat rendah analog dengan sikap rendah hati pada manusia.
Air selalu ingin berguna bagi makhluk hidup yang ada di bawahnya. Ibarat
pemimpin, air adalah pemimpin yang melayani. Jika ia berada di posisi teratas, maka
ia akan menjadi pelayan bagi orang-orang yang membutuhkan di bawahnya. Air
identik dengan sumber kehidupan, sumber inspirasi yang selalu mengalir bagaikan
gerakan dakwah Aisyiyah yang melintas batas. Ikon bengawan Solo dan Batik
Truntum dikemas dalam warna kuning-orange menggambarkan kehangatan, kecerdasan,
semangat dan intelektual
Sang Surya / Bunga Matahari
Sinar berwana biru yang diambil atas dasar logo Aisyiyah
yang bermakna dakwah yang mencerahkan, yang kemudian bentuknya dimodifikasi
dengan salah satu ornament/elemen dari Gedung Siti Walidah, UMS menggambarkan
tempat digelarnya Muktamar Aisyiyah 48
Jenis Huruf
Jenis huruf yang dipakai dalam penulisan logo menggunakan
huruf Gotham Bold dan Gotham Book, Italic berwarna biru kombinasi hijau muda
yang mengesankan modern, kokoh tetapi fleksibel/luwes. Penulisan menggunakan
“huruf kecil” (lowercase) bermakna kesetaraan dan kelembutan.
Sumber:
FB Lazismu Kudus