Muktamar Muhammadiyah ke-48 rencana akan digelar di
Universitas Muhammadiyah Surakarta 10-14 Dzulqo’dah 1441 H / 1-5 Juli 2020 M.
Berikut filosofi dan pemaknaan logo Muktamar Muhammadiyah ke-48.
Gunungan
Gunungan/kayon dalam konsep Jawa adalah simbol kehidupan
(pohon kehidupan) yang melambangkan seisi alam semesta. Dalam pagelaran wayang,
gunungan digunakan sebagai pembuka dan penutup adegan, sebagai penanda setiap
pergantian babak (jejeran). Artinya kehadiran Muktamar momentum perhelatan dan
Muhammadiyah sebagai pergerakan hadir untuk menggelorakan dakwah yang
membangkitkan mehidupan ke arah kemajuan sebagaimana inspirasi lahirnya Gerakan
Islam ini oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan yang dijiwai spirit Al-Quran sebagaimana
firman Allah yang artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imran: 104).
Bentuk gunungan angka 48 dalam tulisan Arab, menjadi
simbol dari muktamar ke-48 yang menjelaskan estafeta dari periode ke periode
menuju babak baru, yang menunjukkan langkah pergerakan dinamis dalam mencapai
tujuan Muhammadiyah sebagaimana dicita-citakan K.H. Ahmad Dahlan.
Background
Alam Semesta dan Lintasan Cahaya
Background dari gunungan adalah simbolisasi dari alam
semesta, sekaligus menggambarkan lintas gerak cahaya (sinar) yang mencerminkan
dinamisasi gerakan dakwah dan tajdid pencerahan Muhammadiyah di bumi Indonesia
yang terus bergerak dinamis melewati ruang dan waktu guna mencerahkan semesta.
Bentuk lingkaran melambangkan kesinambungan tanpa putus
dan melintas batas sebagaimana watak kesemestaan. Semburat cahaya bersudut 48
menggambarkan energi, kekuatan, martabat, dan kecerdasan serta dapat diartikan
pula sebagai simbol pencerahan yang menggembirakan dan memancarkan kemajuan
dalam Muktamar ke-48 tersebut.
Pancaran cahaya dan simbol-simbol tersebut sebagai
penanda dari pergerakan Muhammadiyah di abad kedua untuk “Memajukan Indonesia,
Mencerahkan Semesta” sebagaimana tema Muktamar ke-48, sebagai aktualisasi dari
gerak dinamis Islam Berkemajuan yang menyebarkan misi rahmatan lil-‘alamin
sebagaimana risalah dakwah Nabi Muhammad yang menjadi rujukan gerakan
Muhammadiyah terkandung dalam Al-Quran, yang artinya: “Dan tiadalah Kami
mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS
Al-Anbiya: 107).
Jenis
Huruf
Penulisan Muktamar, tema dan lain-lainnya menggunakan
jenis huruf “Futura” yang mempunyai karakter kokoh, modern, dan futuristik.
Artinya Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan dan kemasyarakatan melalui
Muktamar ke-48 senantiasa istiqamah, dinamis, dan berorientasi ke masa depan
dalam usaha dakwah dan tajdid yang memancarkan Islam Berkemajuan untuk
“Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta”.
Sumber:
FB Lazismu Kudus
1 komentar:
Semoga berjalan dg baik