Sudah Saatnya Mengislamisasikan Kurikulum Kita

Dalam membangun pendidikan hal yang paling penting diperhatikan adalah kurikulum, karena Pendidikan dan kurikulum adalah satu kaitan erat yang tidak dapat dipisahkan. Sederhananya Defenisi Kurikulum  adalah bangunan atau konsep, sebuah verbalisasi dari ide yang sangat kompleks atau serangkaian ide. Bagi saya, guru harus paham mampu memahami konsep kurikulum yang sebenarnya. Karena kurikulum merupakan otaknya pendidikan dan mempunyai pengaruh kepada seluruh kegiatan pendidikan. 



Kurikulum K13 sekarang yang di terapkan di Indonesia sesungguhnya sudah memuat nilai-nilai emosional dan spritual. Tapi belum cukup untuk melawan ancaman sistem sekelurisme, dan liberalisme. Hanya dengan Islamisasi kurikulum akan mampu menemukan harapan kebangkitan ummat Islam di jaman ini dan masa akan datang. Maka setiap siswa akan mengerti bahwa sumber ilmu pengetahuan sesungguhnya adalah Al-Quran dan Sunnah. Maka pengelola pendidikan dan guru mampu menyatukan secara integral antara Pengetahuan, sosial dan spritual atas dasar semangat pendidikan Islam dan berfungsi sebagai satu bagian terpadu dalam ideologi. 

Tahun ini saya dan team kurikulum SDIT Muhammadiyah Bireuen sedang menyusun kurikulum yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan kurikulum. Mampu memuat nilai-nilai Al-Quran, nilai-nilai sunnah, Nilai akhlak dan adab dan sejarah kejayaan beradaban Islam masa lalu. Mohon do'a nya. 

Ancaman sekularisme dan liberalisme pendidikan harus dilawan secara tuntas.  Kami SDIT Muhammadiyah Bireuen ingin menuju satu titik impian, dari gagasan Islamisasi pendidikan menuju Islamisasi kurikulum. Tidak ada lagi dikotomi antara pendidikan agama dan pendidikan umum. Yang ada hanya satu semua pelajaran dan ilmu pengetahuan adalah pelajaran Islam. 

Saya memberi contoh sederhana, dalam mata pelajaran PPKN misalnya ada pembahasan tentang kerukunan. Kompetisi dasarnya menjelaskan perbedaan jenis kelamin agama dan suku bangsa. Lalu bisa memberikan contoh hidup rukun di lingkungan, dirumah dan disekolah. Kita harus menambah dalam susunan kurikulum firman Allah dalam Al-quran Surat Al-Hujurat ayat 13 "Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling mengenal". Kita bisa menambah dalam susunan kurikulum cerita sikap toleransi yang dicontoh oleh Nabi Muhammad SAW dalam penaklukan kota Mekkah. Tercatat dalam sejarah penaklukan sebuah kota yang sangat damai dan indah tanpa kekerasan dan keluar setetes darahpun. Dan hebatnya rasul tidak memaksa penduduk Mekkah non muslim memeluk Islam. Beda hal dengan penaklukan Islam di Spanyol, Ummat islam disuruh pilih tiga hal, masuk agama nasrani, dibunuh dan yang terakhir di usir dari negerinya sendiri. Maka siswa bangga berIslam. 

Begitu juga pelajaran lain, seperti IPA (Ilmu pengetahuan Alam) saat ada pembahasan tentang mengenal bagian-bagian tubuh manusia dan mengidentifikasi kebutuhan tubuh manusia agar tumbuh sehat dan kuat. Maka kita bisa menambah bagaimana firman Allah dalam surat At-Tin ayat 4. "Sesungguhnya Kami ciptakan manusia dalam wujud yang sempurna ". Dalam sunnah Nabi, banyak hadis menganjurkan gunting kuku dan bersiwak. Salah satunya hadis sahih riwayat bukhari, rasul bersabda "Seandainya tidak memberatkan ummatku, aku akan memerintahkan mereka untuk membersihkan gigi dengan bersiwak setiap akan shalat". Guru juga bisa menceritakan riwayat lain bahwa tubuh manusia ada 3 ruang untuk tiga benda (sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan) bahkan hebatnya Islam, Allah menganjurkan ibadah puasa untuk penyeimbang kesehatan. 

Saya mencoba memberi satu contoh lagi untuk pelajaran matematika. Saat pembahasan tentang mengenal bilangan 1-10 untuk kelas 1 sekolah dasar. Maka kita harus mampu memuat dalam susunan kurikulum tentang mengenal bilangan dalam bahasa Arab. Dan guru harus mampu menceritakan profil penemu bilangan nol adalah seorang matematikawan filosof muslim. Beliau adalah seorang ulama yang  bernama Al-khawarizmi. Begitu juga bila ada pembahasan ruang kubus, maka siswa harus tau ka'bah adalah salah satu bangun ruang yang berbentuk kubus. Dan mengenal lagi sejarah pembangunan ka'bah lebih mendalam. 

Salah satu impian saya bisa menyusun kurikulum yang baku yang mampu mengislamisasikan kurikulum K13 menjadi sebuah karakter dan identitas  sebagai pandangan hidup. Dan tentu mampu mengislamisasikan semua pengetahuan (Islamized knowledge). Terakhir Saya mengutip kalimat tokoh Islam Isma’il Raji Al- Faruqi untuk menyimpulkan bahwa hanya dengan Islamisasilah kegagalan-kegagalan pendidikan Islam dapat ditangani, 

"There can be no hope of agenuine revival of the ummah unless the educational system is revamped and its faults corrected. Indeed is for the system tobe formed anew. The present dualism in muslim education, its bifurcation into an Islamic and a scular system must be removed and abolished once and for all. The two system must be united and integrated. The emergent system must be in fuse with the spirit of Islam and function as an integral part of its ideological program".

Rizki Dasilva
Kepala SDIT Muhammadiyah Bireuen
Mahasiswa program P.hd Islamic Education Fakulti Sain Kemanusiaan. 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia.

Klik untuk Komentar