Prihatin SPdAUD, Mengutamakan Kesabaran dan Doa

Sopan santun dan sabar.  Itulah yang tampak dari sosok salah satu guru TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA)  II  Kota Tegal,  Prihatin.  Perempuan yang biasa disapa Atin itu tinggal di Tegal sejak tahun 1982.

Atin yang lahir di Bantul,  16 Maret 1961 itu mendapatkan SK CPNS pada 1 Maret 1982. Anak ketiga dari pasangan suami istri Mardirejo dan almarhumah Ngainem itu senang dengan dunia pendidikan dan dunia anak usia dini. 



Alumnus SD Mandingmas 2 Sanden Bantul dan SMP Yayasan Pendidikan Sanden,  Bantul itu memutuskan melanjutkan ke Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Muhammadiyah Bantul.  
Anak ketiga dari lima bersaudara itu bersama teman-temannya mendaftar menjadi PNS di Tegal.  Atin semula mendapat SK untuk mengajar di SDN Kajen, Talang,  Kabupaten Tegal. Setelah itu menyusul memperoleh turunnya SK TK Aisyiyah II.  



"Saya Sholat Istikhoroh dulu.  Saya akhirnya memilih di TK Aisyiyah. Saya lebih senang mengajar di TK, " ujar Atin. 

Dia menuturkan ijazahnya bisa dipakai untuk mengajar di TK dan SD.  Di TK,  ia ingin lebih dekat dengan anak-anak usia dini yang lucu-lucu dan polos. 

Atin berharap bisa ikut mendidik anak-anak yang polos itu.  Memperkuat nilai-nilai agama sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia. 

Lulusan D2 Unnes dan S1 Universitas Terbuka itu menuturkan untuk mendidik anak-anak membutuhkan peran keluarga masing-masing. 

Istri Sunaryo itu bersyukur berada di lingkungan sekolah dan tempat tinggal tinggal yang menyenangkan sehingga betah di Tegal. 
Di dalam menghadapi anak-anak dan orangtua murid,  ibunda Eka Juniardi dan Dwi Lestari Yulianti itu lebih mengutamakan kesabaran dan doa. 

"Alhamdulillah ataz izin Allah selama ini baik-baik.  Enjoy dan saya berusaha menghadapi dengan kesabaran dan kekeluargaan. Semua sudah seperti saudara," ucap perempuan yang pernah menjadi Kasek Berprestasi Tingkat Kota Tegal tahun 2015 itu. [nad]

Klik untuk Komentar