Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) baru saja meluncurkan fasilitas dalam jaringan (daring) baru berupa My Dompet (uang elektronik UMY), UMY Payment dan Green Money (G-Money). Selain itu UMY juga mengenalkan bangunan baru berupa co-working space Café 1912, Senin (30/12) di Kampus UMY. Inovasi yang dilakukan oleh UMY bertujuan untuk merespon berubahan zaman serta mendukung perkembangan mahasiswa.
Rektor UMY Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P, IPM. mengatakan bahwa perlu kejelian dalam menghadapi laju zaman yang sangat cepat. Saat ini, fasilitas daring sangat diminati oleh kalangan muda. Selain dapat mempermudah pengguna, juga praktis untuk digunakan. “Waktu bergerak sangat cepat, mahasiswa juga berubah mengikuti zaman. Oleh karena itu, para dosen harus bisa berinovasi untuk menghadapi itu. UMY juga akan selalu melakukan inovasi agar dapat bersaing,” ujarnya saat memberikan sambutan.
UMY payment bertujuan untuk memudahkan mahasiswa dalam melakukan pembayaran SPP melalui BMT UMY dengan menggunakan elektronik dan bisa diakses di luar UMY. Sedangkan My Dompet sebagai akses mahasiswa dalam melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang di unit bisnis yang ada di UMY. Tanpa harus menggunakan uang tunai yang dapat dilihat serta dikontrol oleh orang tua atau wali mahasiswa. Aplikasi BMT UMY dapat diunduh secara gratis bagi pengguna telepon seluler Android.
Sedangkan G-Money bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi sampah plastik, karena tingkat pencemaran sampah plastik di Indonesia. Salah satunya yang dilakukan oleh PT UMB adalah memproduktifkan sampah plastik dengan cara: mahasiswa atau pegawai UMY dapat menukarkan gelas dan botol plastik bekas UMY Tirta dengan sejumlah uang yang telah ditentukan.
Gunawan juga menegaskan kepada pengelola Café 1912 untuk memberikan fasilitas terbaik agar mahasiswa dapat menggunakannya untuk menunjang aktivitas pembelajaran di luar ruangan. Pasalnya UMY telah memberlakukan kuliah daring yang dapat dilakukan dimana pun. Pembangunan café tersebut juga diperuntukan untuk aktivitas bagi mahasiswa, salah satunya berkuliah. Maka dibutuhkan fasilitas internet yang cepat dan mumpuni.
“Pembangunan Café 1912 juga harus dilengkapi dengan fasilitas yang bagus, salah satunya internet. Kalau bangunan ini tidak dilengkapi dengan fasilitas yang mumpuni, lebih baik diurungkan saja niatnya untuk membangun ini,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama Direktur Utama PT. UMB, Dr, Alni Rahmawati, SE., MM., menjelaskan bahwa Cafe 1912 didesain dengan 3 lantai, dengan fungsi yang berbeda-beda dan didesain dengan suasana yang nyaman, tenang, dan para pengunjung dapat memandang pemandangan di luar, karena tembok pembatas menggunakan kaca. Selain itu, Cafe 1912 juga menyediakan ruang rapat, co-working space, ruang untuk menerima tamu-tamu undangan, didukung dengan adanya internet yang kuat, sehingga memudahkan mahasiswa dalam melakukan pembelajaran mandiri dan kegiatan lainnya.
“Bangunan ini kami desain dengan konsep modern dan mengutamakan kenyaman bagi pengguna, yaitu mahasiswa dan orang-orang yang berada di sekitar UMY. Kami menyediakan makanan dan minuman dengan harga terjangkau. Café 1912 ini akan dibuka secara keseluruhan pada Februari 2020 mendatang,” pungkasnya. (ak)
Sumber: www.umy.ac.id